Greenpeace dan Kasus Oreo


Greenpeace
Pada diplomasi, hukum internasional, jurnalisme dan analisis akademik, secara umum mengasumsikan bahwa hubungan internasional terdiri dari hubungan-hubungan antar unit-unit yang berhubungan satu sama lain dan disebut sebagi Negara. Politik global juga mencakup perusahaan-perusahaan dan organisasi non-pemerintah (NGOs).  Semua aktor-aktor ini berperan secara teratur dalam bagian politik global dan setiap pemerintahan berinteraksi dengan beragam rentang dari aktor-aktor non-negara.
Dalam kesempatan ini, NGO sangat memainkan peran di dalam interaksi internasional maupun domestik karena dinilai memiliki efek-efek positif. Greenpeace memiliki prinsip yang mampu membuatnya tetap stabil dalam menyuarakan isu-isu lingkungan di manapun tempatnya. Berikut beberapa prinsip yang terus menopang Greenpeace:
1.      Menjadi 'saksi atas  kerusakan lingkungan dengan cara yang damai tanpa kekerasan;
2.      Menggunakan konfrontasi tanpa-kekerasan untuk meningkatkan perhatian dan debat publik mengenai isu lingkungan;
3.      Dalam mengekspos ancaman terhadap lingkungan dan mencari solusi, kami tidak memiliki sekutu permanen ataupun lawan.
4.      Menjamin independensi sumber keuangan dari kepentingan politik atau komersial;
5.      Mencari solusi untuk mempromosikan secara luas dan menginformasikan perkembangan dari pilihan untuk lingkungan di sekitar masyarakat.
Greenpeace yang sekarang memiliki berbagai kantor cabang di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, dengan adanya aktivitas kemanusiaan di bidang lingkungan, Greenpeace mampu mempengaruhi dan menggiring opini publik kepada tingkatan sadar peduli lingkungan. Seperti kemampuannya untuk membawa opini publik untuk mengecam tindakan dari pemasok minyak sawit yang dimiliki oleh perusahaan biskuit Oreo. Pada 13 November 2018 terjadi perusakan lahan seluas 25.000 hektar yang merupakan tempat tinggal Orang hutan. Lahan tersebut menjadi gundul dan digenangi minyak sawit kotor sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada khususnya tempat tinggal bagi hewan-hewan yang ada.
Greenpeace dengan bantuan publik membuat sebuah aksi untuk memboikot produk Oreo hingga pihak tersebut mau bertanggungjawab atas perbuatannya. Greenpeace dan ribuan relawan lainnya mengadakan acara aksi solideritas untuk menyelamatkan habitat asli Orang hutan di Jakarta dan diadakan penandatanganan petisi bagi perusahaan Oreo untuk berhenti merusak lahan dan membuang minyak sawit kotor secara sembarangan yang berdampak pada rusaknya lingkungan dan ekosistem hutan. Dari sini dapat kita pahami bahwa Greenpeace memiliki peran dan pengaruh yang cukup kuat untuk menyadarkan orang-orang di bidang keselamatan lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Reog Terhadap Masyarakat Ponorogo

Review Film Battle in Seattle

Keterampilan Berkomunikasi dan Bernegoisasi