Dari Kiri ke Kanan, Cina dan Kapitalisme Ekonomi


Rd. Adityawarman

Setelah melakukan pembahasan terhadap Cina dan proses liberalisasi pasar yang dilakukannya pada tahun 1980-an, maka dapat disimpulkan bahwa rezim yang berkuasa saat itu menyadari kelemahan sistem perekonomian merkantilisme yang cenderung menutup diri dari kegiatan pasar internasional. Lambatnya pertumbuhan perekonomian Cina dan rendahnya kualitas hidup para rakyat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong presiden Jiang Zemin dan perdana mentri Zhu Rongji dalam melakukan reformasi pasar dan mulai mengimplementasikan nilai-nilai liberalisasi ekonomi pada sistem perekonomiannya.
Namun perlu diketahui bahwa Cina tidak secara penuh mengadopsi nilai-nilai kapitalisme pasar dalam perekonomiannya. Secara struktural sistem pasar masih berhaluan merkantilisme, namun secara perilaku pasar bergerak dengan nilai-niali kapitalis versi Cina. Dengan kata lain Cina tetap ikut intervensi terhadap pasar dan menentukan haluan pasar, namun pasar diberikan kekuasaan dan wewenang untuk melakukan kegiatan perekonomian di pasar internasional. Peran negara adalah penunjang dan regulator yang mendukung aktivitas pasar di kancah internasional.  Pemerintah Cina sangat melihat potensi pasar domestik sebagai pasar yang menjanjikan. Dengan populasi warga negara yang padat, Cina memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan investor asing. Cina menggunakan keuntungan dari FDI untuk melakukan pembangunan dan kemajuan teknologi.
Cina yang menganut sosialis-komunis tidak dapat dikatakan sebagai negara demokrasi secara penuh, karena ia tidak menerapkan demokrasi itu secara implisit pada sistem politik dan ideologi negara, melainkan sekedar mengambil nilai-nilai yang dianggapnya dapat menguntungkan negara. Segala usaha untuk mencapai kepentingan nasional menjadi tanggungjawab bagi rezim yang berkuasa saat itu. Cina berusaha mencapai kesejahteraan ekonomi dan kehidupan bagi rakyatnya dan dengan cerdik mengambil nilai-nilai kapitalisme demi merauk keuntungan yang besar di pasar internasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Reog Terhadap Masyarakat Ponorogo

Review Film Battle in Seattle

Keterampilan Berkomunikasi dan Bernegoisasi