Berhaluan Kapitalis, Berwajah Merkantilis
Rd. Adityawarman 
Cina merupakan negara dengan haluan politik sosialis-komunis dan memadukan antara prinsip-prinsip kapitalis dan merkantilis dalam menjalankan kegiatan ekonomi khususnya di kancah internasional. Dari pembahasan ini tidak dapat disimpulkan bahwa Cina adalah negara yang berhaluan demokrasi secara struktural dan institusional, namun secara perilaku Cina memang menggambarkan nilai-nilai demokrasi pada kegiatan pasarnya. Bermula dari membuka diri pada pasar internasional, memberlakukan investasi asing langsung atau FDI, terbukanya akses publikasi dan media masa domestik. Kemajuan ekonomi Cina dengan menerapkan liberalisasi ekonomi tidak sebatas memberikan dampak pada perekonomian Cina, tetapi juga berdampak pada perpolitikan di Cina. Salah satunya adalah dengan munculnya masyarakat sipil yang umum di Cina, masyarakat sipil berkaitan dengan ruang bagi organisasi dan kegiatan sosial bagi masyarakat yang didapat dari kebebasan yang diberikan oleh negara. Masyarakat sipil juga mulai mengambil sikap dan peran dari tiap individu untuk membatasi kekuasaan negara yang terlalu berlebihan. Hal ini bertujuan dalam menata kembali sistem stabilitas politik domestik. Pada hal ini negara harus memperhatikan keseimbangan bidang politik dan keamanan dengan ekonomi saling berkaitan karena keduanya saling memperngaruhi dan dipengaruhi.
Cina merupakan negara dengan haluan politik sosialis-komunis dan memadukan antara prinsip-prinsip kapitalis dan merkantilis dalam menjalankan kegiatan ekonomi khususnya di kancah internasional. Dari pembahasan ini tidak dapat disimpulkan bahwa Cina adalah negara yang berhaluan demokrasi secara struktural dan institusional, namun secara perilaku Cina memang menggambarkan nilai-nilai demokrasi pada kegiatan pasarnya. Bermula dari membuka diri pada pasar internasional, memberlakukan investasi asing langsung atau FDI, terbukanya akses publikasi dan media masa domestik. Kemajuan ekonomi Cina dengan menerapkan liberalisasi ekonomi tidak sebatas memberikan dampak pada perekonomian Cina, tetapi juga berdampak pada perpolitikan di Cina. Salah satunya adalah dengan munculnya masyarakat sipil yang umum di Cina, masyarakat sipil berkaitan dengan ruang bagi organisasi dan kegiatan sosial bagi masyarakat yang didapat dari kebebasan yang diberikan oleh negara. Masyarakat sipil juga mulai mengambil sikap dan peran dari tiap individu untuk membatasi kekuasaan negara yang terlalu berlebihan. Hal ini bertujuan dalam menata kembali sistem stabilitas politik domestik. Pada hal ini negara harus memperhatikan keseimbangan bidang politik dan keamanan dengan ekonomi saling berkaitan karena keduanya saling memperngaruhi dan dipengaruhi.
Namun
demikian, sistem pemerintahan Cina tidaklah sepenuhnya berubah, Cina tetap
menganut komunisme sebagai landasan politik dan ideologi mereka. Unsur penting
dalam mempertahankan kemapanan kekuasaan pemerintah komunis Cina adalah adalah
begaimana sebuah sistem quo yang melekat pada negara tersebut. Istilah the
rising of China membuat Cina disegani dan diperhintungkan oleh banyak
negara-negara maju dunia. Dengan menyandang status quo, Cina mampu bertahan dan
mempertahankan diri dari tekanan eksternal. Hal tersebut merujuk pada pola hubungan
internasional yang berlaku saat ini. Jika dipandang dari prespektif realis,
negara penyandang status quo merupakan negara yang ingin mencapai pemeliharaan
teritorial yang ada, ideologi dan distribusi kekuatan.
Komentar
Posting Komentar