Humanisme

Rd. Adityawarman

Humanisme memang dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Dan Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan, dimana –isme yang terdapat dalam Humanisme berarti pandangan. Sehingga intinya, Humanisme merupakan sebuah pandangan atau study tentang akar dari kata manusia.
Tetapi di sisi lain, dalam Collins Dictionary dijelaskan bahwa Humanisme adalah “belief that people can achieve happiness and live well without religion”. Dalam pengertian ini menjelaskan bahwa Humanisme adalah kepercayaan atau pandangan

seseorang akan nilai manusia itu sendiri. Dimana dalam pandangan tersebut dipercayai bahwa manusia bisa mendapatkan kebahagiaan dan hidup dengan baik tanpa adanya pandangan agama. Dalam pandangan agama, mengajarkan akan kebaikan sesama manusia, tetapi humanisme mempercayai bahwa manusia bisa hidup baik antar sesama tanpa harus melihat dari ajaran agama, karena sesungguhnya manusia itu sendiri memiliki kesadaran untuk memanusiakan manusia, karena manusia telah terlahir dengan memiliki sifat yang pada dasarnya baik dan peduli akan sesama. Jadi, tanpa ajaran agama manusia bisa hidup rukun.
Salah seorang juru bicara humanism terkemuka yaitu Corliss Lamont, dalam bukunya yang berjudul “Philosophy of Humanism”, ia menulis:
humanism meyakini bahwa alam merupakan jumlah totalitas dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada. Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berrati bahwa manusia tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural dan abadi”
Seperti yang telah dituliskan oleh Lamont, bahwa humanism nyaris identis dengan atheism, dan fakta ini dengan bebas diakui oleh kaum humanis. Dengan kata lain, humanism mengajak manusia berpaling dari Tuhan yang menciptakan mereka dan hanya mementingkan keberadaan dan identitas mereka sendiri. Tetapi terdapat perdebatan bahwa dalam memahami humanism dalam humanitarianisme harus dipisahkan dengan konsep atheism. Karena pada kenyataannya makna dari humanism itu sendiri telah mengalami perkembangan, seperti classical humanism, literary humanism, new humanism, rational humanism, secular humanism, enlightened humanism, dan scientific humanism.

S:Sagung Alit Satyari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Reog Terhadap Masyarakat Ponorogo

Review Film Battle in Seattle

Keterampilan Berkomunikasi dan Bernegoisasi