Kemampuan Belajar Dengan Cepat

Kemampuan belajar yang dimiliki manusia, merupakan bekal yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, umat manusia telah berkembang selama berabad-abad yang lalu dan tetap terbuka kesempatan luas baginya untu memperkaya diri dan mencapai taraf kebudayaan yang lebih tinggi. Misalnya, para ahli teknologi berusaha terus untuk menemukan sumber-sumber energy baru, dengan mempergunakan hasil penemuan ilmiah yang telah digali oleh generasi-generasi terdahulu. Namun, tanpa dibekali kemampuan belajar, kemajuan di bidang teknologi ini tidak mungkin terwujud.
Di zaman globalisasi saat ini sangat diperlukan manusia-manusia yang mempunyai job skill maupun mental skill. Manusia yang kurang mengusai satupun permasalahan akan menjadi menusia yang terbelakang, karena pada zaman ini manusia berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Maka kemampuan belajar sangat diperlukan pada saat ini, terlebih kita masih terlalu banyak mengimpor ide-ide pendidikan dari barat.
Namun, membicarakan kemampuan belajar ataupun pendidikan seseorang melibatkan banyak hal yang harus direnungkan. Sebab, kemampuan belajar maupun pendidikan meliputi keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan dan peningkatan hidup. Sehingga, keseluruhan tingkah laku tersebut membentuk keutuhan manusia yang berbudi luhur.

Karena itu renungan tentang apa yang dimaksudkan dengan kemampuan belajar ataupun pendidikan sesorang tidak terbatas dengan hanya kepada pengajaran yang didapat di lingkungan sekolah. Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins & Judge, 2012, p. 12). Sedangkan suatu pendapat mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan psisk atau badaniah. Menurut pendapat tradisional, belajar adalamenambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Adapaun ahli pendidikan modern mengatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. (Ahmadi, 1991, p. 14)
Adapun teori-teori dalam belajar menurut para ahli yaitu:
1.   Teori belajar menurut Faculty-pshychology (Ilmu jiwa daya).
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti daya berfikir, mengenal, mengingat, mengamat dan lain-lain. Daya-daya ini dapat berkembang dan befungsi apabila dilatih dengan bahan-bahan dan cara-cara tertentu. Berdasarkan pandangan ini, maka yang dimaksud dengan belajar adalah melatih daya-daya itu agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir, megingat dan lain sebagainya. Cara yang digunakan yaitu dengan menghafal memecahkan soal-soal dan berbagai jenis kegiatan lainnya.
2.     Teori Belajar Menurut Jiwa Asosiasi
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari asosiasi dan berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa kita, asosiasi tersebut biasanya berbentuk berkat adanya hubungan stimulus-response. Menurut pandangan ini, belajar berarti membentuk stimulus-stimulus yang melatih hubungan itu agar bertalian erat, belajar demikian sefatnya mekanis, seperti mesin dan akhirnya terbentuk kebiasaan-kebiasaan dan sejumlah ilmu pengetahuan. Penyelidik aliran ini adalah : E,L, Thorndike


3.     Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt (Organis)
Menurut teori ini manusia merupakan satu keseluruhan yang bulat, bukan tanggapan-tanggapan (element-elemen). Jiwa manusia bersifat hidup dan aktif, berinterasksi dengan lingkungannya. Karena itu belajar menurut teori ini berarti mengalami bereaksi, berfikir secara kritis
Beberapa asas yang dikemukakan oleh teoriini ialah :
o   Keseluruhan lebih dari jumlah bagian-bagian
o   Belajar adalah proses suatu perkembangan.
o   Belajar adalah reorganisasi pengalaman.
o   Belajar lebih berhasil apabila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan anak
o   Belajar adlah proses yang berlasngus secara terus menerus.


          Perang dunia II terjadi pada tahun 1939 sampai tahun 1945 yang mana merupakan perang terbesar dalam cacatan sejarah dunia,perang yang lebih mengerikan daripada perang dunia I, lebih luas wilayahnya, yang hampir melibatkan seluruh negara. Meletusnya perang yang mengerikan ini disebabkan oleh beberapa sebab yang dapat digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Reog Terhadap Masyarakat Ponorogo

Review Film Battle in Seattle

Keterampilan Berkomunikasi dan Bernegoisasi